BEBERAPA hari lagi kita sampai di pengujung tahun 2010. Perjalanan sepanjang 2010 ini bagi sebagian orang menjadi penuh drama.
Bagi sebagian lain penuh optimisme dan bagi selebihnya mungkin dianggap biasa -biasa saja. Yang menjadi pertanyaan, apakah 2011 mendatang ini akan muncul banyak perubahan, dan seandainya benar, apakah perubahan tersebut ke arah yang lebih baik lagi? Setiap tahun sebuah majalah yang sangat terkenal dari Inggris, The Economist, selalu mengeluarkan edisi khusus berisi apa yang mereka perkirakan terjadi pada tahun berikutnya. Judulnya juga menarik. Bulan Desember ini publikasinya juga mulai bisa kita nikmati dengan judul The World in 2011 atau “Dunia di Tahun 2011”.
Dalam publikasi tersebut banyak diceritakan apa yang akan terjadi pada perekonomian global, terutama di Amerika Serikat, Eropa maupun di negara-negara berkembang. Dalam publikasi tersebut selalu muncul ringkasan data penting dan proyeksseinya di tahun berikutnya bagi sekitar 80 negara. Data dan proyeksi itu umumnya disiapkan oleh kepanjangan tangan mereka, yaitu Economist Intelligence Unit yang tersebar di seluruh dunia. Ini berarti selain disegani, proyeksi mereka dianggap sangat kredibel. Dalam Dunia di Tahun 2011, The Economist menunjukkan optimismenya yang sangat tinggi terhadap perekonomian Indonesia.
Hal ini perlu dikemukakan karena tahun-tahun sebelumnya proyeksi mereka cenderung lebih konservatif. Untuk tahun 2011 ini majalah The Economist memproyeksikan perekonomian Indonesia akan menghasilkan produk domestik bruto (PDB) nominal sebesar USD806 miliar. Angka PDB sebesar itu menempatkan Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan Turki dan bahkan dengan perekonomian Belanda sehingga menempatkan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi dunia nomor 16. Angka ini jika diterjemahkan dalam rupiah dengan menggunakan nilai tukar sebesar Rp9.000 akan menghasilkan angka PDB nominal sebesar Rp7.254 triliun.
Ini berarti sepanjang 2011 yang akan datang perekonomian yang diwakili PDB akan bertambah sekira Rp800 triliun atau sekira 12,5 persen. Menurut The Economist, dengan PDB yang mereka hasilkan tersebut dan dengan prediksi jumlah penduduk sebesar 245 juta orang, PDB per kapita akan mencapai sekitar USD3.280 di 2011. Berdasarkan hitungan tersebut, kita juga bisa menghitung, jika jumlah penduduk diprediksi sebesar 240 juta (yang lebih mendekati hasil sensus terakhir), PDB per kapita tentunya akan menjadi sekitar USD3.350. Sebagaimana kita ketahui,PDB nominal Indonesia sampai dengan kuartal III/2010 telah mencapai sekira Rp4.726 triliun sehingga sepanjang 2010 ini diprediksi PDB Indonesia akan berada di sekira angka Rp6.400 triliun.
Jika diterjemahkan dalam dolar AS, PDB Indonesia tersebut akan berada pada level sekira USD700 miliar. Sementara itu, dalam publikasi tahun sebelumnya, yaitu The World in 2010, Indonesia ternyata diprediksi menghasilkan PDB sekira USD594 miliar di 2010 ini. Dengan melihat perkembangan sampai dengan kuartal III/2010, angka ini diperkirakan meleset (terlalu rendah) lebih dari USD100 miliar atau meleset lebih dari 15%. Keadaan tersebut juga sudah terjadi di tahun-tahun sebelumnya. Itulah sebabnya prediksi mereka untuk 2011 ini sudah bisa dianggap cukup progresif. Bagian penting dari perekonomian kita adalah industri automotif.
Industri ini merupakan 23 persen dari keseluruhan industri. Sementara seluruh sektor industri manufaktur dewasa ini menyumbang sekira 26 persen keseluruhan PDB. Ini berarti sektor automotif menyumbang sekira 6 persen kseluruhan PDB. Jika penjualan mobil domestik 2010 ini mencapai sekira 750.000 unit (sangat mungkin terlampaui karena sampai November 2010 sudah mencapai 694.000 unit), industri ini akan tumbuh 54 persen. Dengan share sekira 6 persen PDB, sumbangan sektor automotif pada pertumbuhan PDB kita sekira 3 persen. (Angka ini jauh melampaui sumbangan seluruh sektor industri pengolahan terhadap pertumbuhan PDB yang dilaporkan BPS untuk 2010 ini). Bagaimana prospek industri automotif di 2011?
Dengan melihat pola penjualan yang terjadi di paruh kedua 2010, tampak jelas penjualan bulanan industri ini sudah semakin mendekati rata-rata sekira 70.000 unit. Jika ini terjadi sepanjang tahun, pada 2011 penjualan mobil akan mencapai sekiar 840.000 unit. Namun dengan terlampauinya PDB per kapita sekitar USD3.000 tahun ini, akan semakin banyak anggota masyarakat yang memiliki daya beli untuk membeli mobil. Oleh karena itu, saya tidak akan terkejut jika permintaan masyarakat untuk membeli mobil mencapai 900.000 unit di 2011. Jika angka ini tidak mampu dipenuhi oleh produsen mobil kita, akan muncul indent pembelian mobil yang akan semakin memanjang.
Tapi ini berarti bagi industri yang tidak menyiapkan kapasitas yang dibutuhkan, akan muncul kemungkinan terjadinya pergeseran market share kepada perusahaan mobil yang memiliki kapasitas berlebih. Tahun 2011 mendatang industri penerbangan dan pariwisata juga semakin menunjukkan sinarnya. Dewasa ini kita semakin sering mendapati pesawat terbang kita dipenuhi penumpang baik di kelas ekonomi maupun bisnis. Saya yang selalu mengambil kelas ekonomi jika melakukan perjalanan pribadi, minggu yang lalu terpaksa mengambil kelas bisnis karena penuhnya tempat duduk kelas ekonomi. Keadaan ini mulai beberapa kali terjadi meskipun kita tahu jumlah pesawat terbang maskapai kita mengalami pertumbuhan sangat cepat.
Perkembangan ini pula yang menyebabkan bandara utama kita menjadi terasa semakin overcrowded. Bayangkan, Bandara Soekarno-Hatta yang memiliki kapasitas 22 juta penumpang per tahun mulai dipenuhi dengan 37 juta penumpang dengan tingkat pertumbuhan sekira 15 persen per tahun. Tahun 2011 juga mungkin ditandai dengan perkembangan ekspor yang semakin baik. Dengan harga yang ada saat ini, ekspor minyak sawit, batu bara, dan karet sangat mungkin mengalami kenaikan nilai ekspor cukup besar. Sementara untuk ekspor hasil pertanian, tambang maupun produk manufaktur, kita akan semakin banyak memiliki kesempatan untuk berkembang.
Jika ekspor Indonesia tahun 2010 ini mencapai lebih dari USD150 miliar, sepanjang tahun 2011 bukan tidak mungkin ekspor kita akan mencapai antara USD170–175 miliar. Perkembangan ini akan membuat ekspor Indonesia menembus angka USD200 miliar di 2012. Yang menarik, dalam statistik ekspor tersebut, kita akan menemukan ekspor untuk kapal (termasuk yang ukuran 50.000 ton), kapal terbang (antara lain ke Korea Selatan), panser (ke Malaysia), dan sebagainya.
Rasanya kita patut menutup 2010 ini dengan penuh syukur. Kita pantas berharap tahun 2011 datang dengan harapan yang lebih baik bagi kita semua. Selamat tahun baru 2011.
Opini Okezone 27 Desember 2010
27 Desember 2010
Dunia di Tahun 2011
Thank You!