Mungkin suami-isteri telah saling kenal dan paham betul bagaimana saling membelai, mengusap, dan menyentuh pasangannya. Namun demikian, barangkali masih tetap saja ada yang kurang. Masih banyak tempat-tempat yang belum pernah dijelajahi dalam usapan dan sentuhan tersebut.
Bagian-bagian yang dulu disentuh, kini dapat ditingkatkan dengan berbagai cara lain. Wilayah-wilayah yang belum tersentuh ini perlu dijajaki. Pakar seksologi menganjurkan agar respons pasangan diuji melalui berbagai cara. Satu bentuk cumbuan saja tidak cukup untuk mengenali titik-titik yang menggairahkan pasangan.
Misalnya, kalau selama ini hanya tangan yang berperan, sangat dianjurkan agar masing-masing memanfaatkan kemampuan lidah, gigi, bibir, bahkan kehangatan napas. Untuk itu, carilah selalu tempat-tempat baru yang dapat dijelajahi.
Kalau biasanya bagian leher yang dibelai dan disentuh waktu ciuman, orang mungkin dapat memperluas jangkauannya ke bagian pundak. Perubahan metode dan daerah ini juga sekaligus akan menuntut perhatian pasangan yang melakukannya. Artinya, pikiran tidak akan lari ke mana-mana sehingga suasana hati tidak akan dirusak.
Atau, ketimbang melakukan ciuman terus-menerus dari bibir ke bibir, pasangan tersebut juga dapat memanfaatkan jari-jari masing-masing ke bibir pasangannya, dan mencoba merasakan perbedaannya. Sebagian orang mengaku bahwa bibirnya jauh lebih peka terhadap sentuhan jari ketimbang bibir pasangannya.
Wilayah yang barangkali sering dilupakan ialah sentuhan pada dasar tulang belakang. Di sana ada sebuah lempeng tulang yang disebut tulang selangkangan. Dalam susunan tulang selangkangan ini terdapat beberapa lengkungan-lengkungan kecil. Di tempa tini terdapat 16 titik akupresur. Apabila lengkungan ini disentuh atau diremas, maka energi pasangan tersebut akan terbuka. Daya seksualnya akan lebih hidup dan terangsang.