HASIL seleksi perekrutan calon pegawai negeri sipil daerah (CPNSD) Provinsi Jawa Tengah untuk formasi tahun 2010 yang dilaksanakan secara online telah diumumkan. Pengumuman kelulusan itu merupakan pesta akbar dari teknologi informasi.
Selama periode tersebut, ada 1.673.038 (data google analytics) pengunjung yang secara aktif menghubungkan komputer mereka dengan situs cpns.jatengprov.go.id atau cpns.dinus.ac.id.
Secara berulang-ulang pula mereka mengadakan kunjungan ke situs tersebut, sehingga data komputer mencatat total kunjungan selama CPNSD online berlangsung mencapai lebih dari 5 juta. Selain itu, Televisi Kampus Udinus (TVKU) yang secara aktif menyiarkan berita mengenai CPNSD online dalam bentuk running text, edunews ataupun pemberitaan lainnya.
Provinsi Jateng ataupun kabupaten/ kota yang difasilitasi oleh Pemprov patut bersyukur karena ’’pesta’’ itu berjalan lancar dan sukses. Lain halnya dengan kabupaten/kota yang menyelenggarakan penerimaan CPNSD secara mandiri, yang mengalami berbagai kendala.
Tiga dari tujuh daerah yang menggelar seleksi secara mandiri yakni Kabupaten Pekalongan, Kendal, dan Karanganyar, pelaksanaan tes tertulisnya mengalami gangguan. Hingga saat akan dimulainya tes tertulis pada Minggu (12/12) pagi, lembar soal belum juga datang. Distribusi materi untuk tes di Kendal, juga keterlambatan kurang lebih empat jam (suaramerdeka cybernews, 12/12/10).
Secara prinsip, pesta teknologi informasi terkait tes CPNSD itu bisa digambarkan sebagai berikut. Orang yang ingin mendaftar ataupun sekadar mencari informasi tentang CPNSD membuka situs cpns.jatengprov.go.id atau cpns.dinus.ac.id, yang kemudian dihubungkan dengan komputer di PT Dian Nuswantoro Technologi (Dinustech). Karena PT itu merupakan kelompok usaha dari Yayasan Dian Nuswantoro maka pelaksanaan pesta teknologi informasi tersebut dikerjakan oleh dosen dan mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus).
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Tengah bertindak sebagai koordinator penyelenggara. Data yang berasal dari pelamar ini kemudian diolah oleh BKD kabupaten/kota ataupun BKD Provinsi untuk proses seleksi administrasi. Untuk menjamin kerahasiaan data dari pelamar maka tidak semua informasi dari pelamar dapat diakses oleh masyarakat luas.
Yang tidak kalah pentingnya adalah menyiapkan agar komputer yang dimiliki PT Dinustech dapat diakses oleh kurang lebih 1.000 pelamar per detik. Semua peralatan harus berfungsi baik, demikian pula jaringan internetnya. Bagaimana kalau listrik mati dan bagaimana kalau jaringan internet mati adalah sebuah pertanyaan yang sudah diantisipasi sejak awal.
Serangan Hacker Diperlukan beberapa kali uji coba untuk mengimplementasikan sistem, baik dari sisi pelamar atau pun dari sisi pengolahan data pelamar. Beberapa metode pengamanan yang digunakan antara lain authentication: setiap pengguna (user) memiliki identitas (user id) dan kata kunci (password); access control), yakni tiap pemakai diberi otoritas akses terhadap aplikasi, data dan informasi sesuai kewenangannya.
Kemudian confidentiality, yakni proses pertukaran data antar-web server, main server, dan client dilakukan secara tersandi (encrypt / decrypt) dengan menggunakan secure socket layer (SSL), sehingga jika ada data yang disadap di tengah jalan oleh orang yang tidak bertanggung jawab tidak akan dapat dimengerti isinya.
Setiap perubahan data akan dilakukan pencatatan user id, tanggal, dan waktu perubahan data tersebut secara otomatis oleh aplikasi. Hasil pencatatan data ini hanya dapat dilihat oleh pihak pimpinan sehingga jika ditemukan kejanggalan bisa secara mudah diketahui siapa yang melakukan dan kapan dilakukan.
Untuk menjamin ketersediaan sistem dan data (availability), memungkinkan untuk dilakukan mirroring server sehingga jika salah satu server mengalami gangguan / kerusakan, maka masih ada back up-nya.
Selain metode tersebut, sistem juga dimonitor selama 24 jam nonstop guna mencegah masuknya penyusup atau hacker yang sering datang bersama pengunjung. Tercatat beberapa kali serangan hacker yang berusaha masuk ke dalam sistem komputer untuk kemudian melakukan scanning, berhasil diblokir. Demikian pula halnya dengan hacker yang berusaha mengubah data melalui web dengan teknik injeksi, berhasil difilter. (10)
— Edi Noersasongko, Rektor Udinus, Penanggung Jawab CPNSD Online
Wacana Suara Merdeka 30 Desember 2010