06 Januari 2010

» Home » Suara Merdeka » Edukasi, Pilar Pengobatan Diabetes

Edukasi, Pilar Pengobatan Diabetes

DIABETES mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit yang banyak menyebabkan kematian dan penurunan kualitas hidup. Sejalan dengan pertambahan penduduk, prevalensi penyakit ini bukan menurun, tetapi justru meningkat.Obat-obat baru terus diteliti dan dan dikembangkan, untuk mengatasi problem
akibat penyakit ini.

Para ahli sampai saat ini masih sepakat bahwa penatalaksanaan DM terdiri atas edukasi, pengaturan diit atau yang dikenal sebagai terapi gizi medis, olahraga, dan pemberian obat antidiabetik atau insulin. Keempat pilar pengobatan tersebut harus dilakukan secara bersama-sama untuk mendapatkan hasil yang optimal.


Edukasi sebagai salah satu pilar pengobatan DM menempati posisi pertama, dikarenakan edukasi bisa diibaratkan adalah pintu gerbang pengobatan. Edukasi yang baik akan membuat penatalaksanaan pilar-pilar yang lain menjadi lebih mudah.

Hubungan dokter-pasien menjadi baik dan terdapat saling memahami untuk mencapai tujuan bersama. Sebaliknya, edukasi tidak baik menyebabkan pelaksanaan program-program yang lain menjadi terhambat.

Diabetisi (sebutan untuk orang yang mengidap penyakit itu) tidak akan taat melaksankan program pengobatan, karena tidak menyadari betapa pentingnya program-program tersebut.

Apa saja yang harus diketahui oleh diabetisi? Atau dengan kata lain, apa saja yang harus dokter sampaikan kepada pasien yang telah dinyatakan terkena penyakit tersebut?

Ada banyak hal yang harus diketahui, dan semakin banyak diabetisi mengerti tentang penyakitnya, makin mudah seorang dokter menyusun program pengobatannya. Upaya untuk melakukan ini telah banyak dilakukan juga secara massal berupa seminar-seminar yang banyak digelar untuk awam.

Hal yang pertama disampaikan adalah mengenai penyakit itu sendiri, di mana DM dapat diartikan sebagai kelainan metabolik yang ditandai dengan kadar gula darah di atas normal.

Apakah setiap kadar gula di atas normal adalah diabetes? Jawabnya tidak, karena itu jika kita mendapatkan kadar gula darah diatas normal, sebaiknya berkonsultasi ke dokter untuk dilakukan investigasi lebih lanjut.

Lalu, bagaimana penyakit gula bisa menyebabkan kematian? Penyakit tersebut menyebabkan kematian karena komplikasinya, baik yang terjadi secara akut (cepat dan biasanya mendadak) atau kronis (perlahan-lahan).

Komplikasi ini terjadi karena diabetisi telah lama menderita dan atau tidak terkendalinya penyakit itu.

Komplikasi akut dapat berupa kadar gula yang terlalu rendah (hipoglikemia) atau terlalu tinggi sehingga menyebabkan krisis metabolik (ketoasidosis diabetika dan status hiperglikemia hiperosmoler).

Dokter Anda akan menjelaskan bagaimana mencegah hal ini dan juga mengenalinya dengan segera jika terjadi.

Kemudian mengenai komplikasi kronis, karena terjadinya perlahan-lahan, banyak yang tidak menyadari. Komplikasi ini berjalan lambat tapi pasti, yang mana kebanyakan jika ditemukan telah dalam kondisi lanjut dan tidak dapat reversibel.

Komplikasi ini dapat mengenai mata (retinopati) yang dapat menyebabkan kebutaan. Dapat pula mengenai jantung dan ginjal dengan akibat gangguan fungsi dari kedua organ tersebut. Selain itu dapat mengenai sel-sel saraf (neuropati) dengan berbagai akibatnya.

Pada kaki dapat terjadi luka yang sulit sembuh, yang dapat menjadi sumber infeksi, sehingga banyak yang akhirnya harus diamputasi.

Bagaimana kita mengenali atau waspada terhadap penyakit ini? Pada orang DM biasanya datang dengan keluhan khas berupa banyak kencing (poliuri) terutama pada malam hari, rasa haus yang berlebihan (polidipsi) atau penurunan berat badan yang cepat.

Dapat pula pasien datang karena komplikasinya, baik akut maupun kronis. Misalnya saja luka tidak sembuh-sembuh, gatal-gatal sulit sembuh, pandangan kabur atau gangguan fungsi seksualnya.

Atau jika kita termasuk dalam kategori risiko tinggi, antara lain riwayat diabetes dalam keluarga, darah tinggi, dislipidemia (kolesterol tinggi dan sebagainya), berat badan lebih atau riwayat kehamilan dan kelahiran yang buruk (abortus berulang, bayi lahir cacat atau bayi besar).
Jelaskan Program Selanjutnya, jika kita telah terdiagnosis, apa yang harus dilakukan? Dokter  akan menjelaskan program-program apa saja yang harus dilakukan dalam rangka pengobatan ini.

Penting bagi kita untuk bersikap menerima dan optimis dengan kenyataan ini. Hal ini disebabkan bahwa kita akan menghadapi atau berdampingan dengan penyakit ini di sisa hidup anda.

Salah satu langkah penting yang dapat kita lakukan adalah mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang penyakit ini. Saat ini telah banyak sekali informasi-informasi mengenai penyakit ini, baik lewat media elektronik (internet, televisi, dan lain-lain) atau seminar-seminar yang diadakan untuk awam.

Klub atau kumpulan-kumpulan untuk diabetisi juga telah banyak didirikan untuk mengatasi penyakit ini. Informasi yang Anda peroleh bisa didiskusikan. (10)

— Setyo G Pramudo, residen Ilmu Penyakit Dalam FK Undip/ RSUP Dokter Kariadi Semarang
Wacana Suara Merdeka 7 Januari 2010