06 Januari 2010

» Home » Okezone » Saatnya PAN Terdepan

Saatnya PAN Terdepan

Pada 7-9 Januari 2010 Partai Amanat Nasional (PAN) akan melakukan kongres yang ketiga di Batam. Tak kurang dari 1.254 kader yang memiliki hak suara akan hadir, antara lain pengurus DPD 495 orang, pengurus DPW 33 orang dan pengurus DPP 150 orang.

Tentu banyak harapan dan keinginan yang hendak dicapai oleh kader-kader PAN. Harapan utamanya adalah kongres ketiga ini bisa menghasilkan keputusan-keputusan yang dapat menguntungkan PAN ke depan sehingga akan menjadi lebih baik lagi dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya. PAN didirikan pada 23 Agustus 1998. Pada 1999 untuk pertama kalinya PAN mengikuti pemilu dengan mendapatkan dukungan dan support oleh tokoh-tokoh reformis, cendekiawan dengan basis konstituen yang jelas, yakni kalangan Islam modernis seperti Muhammadiyah, HMI, IMM, dll.

Hasilnya PAN berhasil meraih posisi kelima setelah PDIP, Golkar, PPP, dan PKB, dengan memperoleh suara 7.528.956 (7,12%) dengan 34 kursi legislatif. Pada Pemilu 2004 PAN kembali berhasil menempatkan posisinya kelima setelah Golkar, PDIP, PPP, dan Partai Demokrat, dengan memperoleh suara 7.303.324 (6,44%) dengan 52 kursi legislatif. Pada Pemilu 2009 lagi-lagi PAN menduduki posisi kelima setelah partai Demokrat, Golkar,PDIP dan PKS dengan memperoleh 46 kursi legislatif Gambaran hasil dalam tiga kali pemilu tersebut merupakan realitas yang harus diterima dan menjadi bahan kajian seluruh komponen PAN.

Dalam tiga periode pemilu PAN selalu di lima besar, sedangkan partai-partai lain saling susul-menyusul ke puncak urutan pertama. Berangkat dari kajian tersebut maka untuk periode 2010–2015 PAN harus melakukan terobosan-terobosan, perbaikan, pembaruan. Harus ada perubahan secara radikal baik dalam visi, misi, dan kinerja yang jelas. Bila kita lengah, maka partai-partai lain, termasuk partai yang berada di bawah urutan PAN, akan menyalib posisi PAN.

Lewat kongres ini kita harus mantapkan tujuan bahwa PAN harus menjadi partai yang terdepan, minimal naik peringkat menjadi tiga besar. Misi itu bisa dilakukan hanya dengan semangat kebersamaan dan saling bahu membahu. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan Partai Amanat Nasional yaitu melakukan konsolidasi evaluasi baik secara internal dan eksternal di dalam tubuh PAN.

Konsolidasi Internal

Pengurus yang baru harus mulai merangkul kekuatan-kekuatan yang pernah dimiliki PAN. Pada periode 1999 dan 2004 PAN kuat dengan disokong oleh pemilih masyarakat perkotaan. Lalu pada 2009 PAN kuat dengan disokong pemilih masyarakat pedesaan, namun pemilih perkotaannya banyak yang hilang.

Berarti ada sesuatu yang hilang, salah satu yang hilang itu rupanya adalah ikon-ikon dari masyarakat perkotaan, ikon itu adalah cendekiawan, tokoh-tokoh reformis, dan kelompok Islam modern. Kelompok inilah yang harus PAN rangkul kembali agar masyarakat perkotaan kembali memilih PAN, seraya senantiasa merawat yang sudah didapat, yakni para pemilih masyarakat pedesaan. Dalam rangka merangkul kembali para pemilih, susunan kepengurusan periode berikutnya harus diubah dengan mengikuti kebutuhan pemilih.

Sudah bukan saatnya lagi hanya mementingkan punya organisasi, tapi orang-orangnya tidak maksimal diberdayakan. Bukan saatnya menempatkan orang karena hanya belas kasihan atau karena sesuatu hal lain. Pengurus yang baru harus jelas kapabilitas dan kapasitasnya. Selain itu, struktur organisasi harus diperbaiki. Kongres harus mengubah konsep struktur organisasi. Jangan sampai di dalam struktural ada namanya, ada jabatannya, tapi orangnya tidak pernah bekerja.

Kita harus menggunakan struktur kerja menuju ke sasaran produksi/pemilih, gunakan konsep struktur perusahaan-perusahaan besar yaitu adanya proses praproduksi, produksi, dan pascaproduksi. Bentuknya adalah membuat badan penelitian dan pengembangan serta pengaderan (praproduksi), membuat badan pemenangan pemilu, membuat badan pengumpulan dana partai (produksi), serta public relations (pascaproduksi). Leburkan saja badan-badan yang lain seperti badan pertahanan keamanan, badan kesehatan, lingkungan hidup, infrastruktur, jaringan usaha dan wirausaha, dll ke dalam badan pemenangan pemilu.

Menurut penulis, kepengurusan PAN saat ini terlalu gemuk. Badan-badan organisasi kepengurusan yang ada tidak produktif. Misalnya untuk menggarap kemenangan di kalangan anak-anak muda maka buatlah Badan Pemenangan Generasi Biru (pengganti nama anak-anak muda). Untuk menggarap kaum perempuan, buatlah Badan Pemenangan Kaum Perempuan. Atau jika mau menggarap kemenangan di daerah-daerah buatlah langsung Badan Pemenangan Wilayah Sumatra, Kalimantan, Jawa, Madura dan sebagainya. Carilah profesional yang mumpuni di daerah tersebut.

Langkah ini juga memberikan kesempatan lebih untuk tingkat DPD dan DPW dan membuat mereka lebih dihargai karena orang-orangnya diberi kepercayaan menjadi pengurus pusat. Buat juga satu badan khusus yang membidangi public relations. Badan ini tugasnya menginformasikan kegiatan internal dan eksternal serta melakukan pencitraan untuk menghasilkan publikasi yang efektif. Dengan begitu, program kerja partai terinformasikan kepada masyarakat secara berkesinambungan.

Organisasi Modern

Dalam menjalankan suatu organisasi modern, tentu harus ada reward dan punishment. PAN harus memberikan reward dan punishment kepada tiap-tiap DPD, DPW. Sebagai contoh, bilamana ada yang dapat memenangkan pemilihan bupati/wali kota/gubernur yang diajukan oleh partai, makan akan mendapatkan reward (hadiah).

Sebaliknya bila tidak dapat memenangkan akan mendapatkan punishment (hukuman), sehingga kinerja DPW dan DPP lebih terpacu untuk menghasilkan yang terbaik. Sudah saatnya PAN merancang sebuah partai modern dalam manajemen kepartaiannya. Ada beberapa hal yang harus diejawantahkan oleh pengurus baru hasil kongres. Pertama, menjembatani komunikasi politik yang efektif kepada konstituen dan kader-kadernya. Kedua, menggunakan saluran komunikasi modern yang dianggap mampu mengangkat citra partai dan ketua umumnya.

Ketiga, menggunakan media public relationsdan kecanggihan teknologi. Keempat, pola kepartaian yang dibangun dibuat seperti pola perusahaan dalam rangka menghasilkan produksi yang berkualitas, sehingga produknya banyak diminati orang atau masyarakat. Untuk itu maka gunakan teknik strategi marketing. Pertama, segmentasi. PAN harus ingat bahwa persaingan dalam memperebutkan masyarakat tidak dilakukan di pasar, tapi di benak masyarakat. Artinya harus jelas dulu segmen mana yang mau ditunjukkan ke masyarakat, mau berkiblat pada partai nasionalis, atau agama, sehingga masyarakat tidak bingung akan keberadaan PAN.

Kedua, positioning. Ini adalah segala upaya untuk mendesain produk dan merek kita agar tercipta sebuah persepsi yang unik dan mantap di benak masyarakat. PAN harus bisa membangun kepercayaan, keyakinan di hati masyarakat dan konstituen. Apa yang dijanjikan harus ditepati. Kalau positioning sebagai partai reformasi ya harus kritis dan solutif. Ketiga, diferensiasi. Dalam hal ini PAN harus merancang seperangkat pembedaan yang mendatangkan nilai (value) yang bermakna kepada masyarakat. PAN sebagai partai politik harus dapat memberikan nilai tambah yang bermanfaat. Harus ada keunggulan yang dapat bermanfaat buat masyarakat.

Bentuknya bisa dalam memperjuangkan keinginan yang ada pada masyarakat, entah itu kesehatan, pendidikan, pembangunan desa, atau lainnya. Keempat, branding. Dalam konsep ini nama, tanda, simbol atau desain yang dibuat harus mengidentifikasikan produk yang kita tuangkan. PAN harus berupaya secara maksimal melakukan strategi pemasaran yaitu kerja nyata untuk kepentingan masyarakat secara berkesinambungan agar nama PAN terus mendapat hati di masyarakat. Kelima, targeting. Dalam hal ini segala upaya yang dilakukan harus memperoleh hasil.

PAN harus menargetkan partai ini mengarah ke mana, saat pemilu harus mendapatkan kursi di legislatif berapa, kader mana yang tepat sebagai calon presiden, berapa juta suara yang didapatkan. Di dalamnya termasuk apakah sudah mencapai target memberi solusi untuk kepentingan bangsa atau belum, semua hasil-hasil harus dievaluasi secara berkala agar mendapatkan target yang maksimal. Sudah saatnya seluruh jajaran partai dari tingkat DPC, DPD, DPW DPP serta kader yang mempunyai rasa memiliki PAN bersama-sama saling bahu membahu, bergandengan tangan untuk menuju satu yang mulia, yaitu kebesaran partai.

Secepatnya PAN melakukan perubahan. Rhenald Kasali mengatakan, perubahan membutuhkan waktu, biaya, dan kekuatan. Untuk menaklukkannya perlu kematangan berpikir, kepribadian yang teguh, konsep yang jelas dan sistematis, dan itu bisa dilakukan oleh para kader PAN. Selamat berkongres, semoga PAN terdePAN.(*)

Eko Patrio
Anggota Komisi X DPR, Wakil Ketua Fraksi PAN 

Opini Okezone 6 Januari 2010