Oleh Ki Supriyoko  
Lembaga Centro de Información y Documentación (Cindoc) yang merupakan  bagian dari dewan riset nasional Spanyol, Consejo Superior de  Investigaciones Cientificas (CSIC) akhir-akhir ini semakin dikenal oleh  masyarakat dunia, khususnya masyarakat pendidikan tinggi. Sejak 2004,  lembaga ini memublikasikan kualitas perguruan tinggi berkelas dunia  (world class university) berdasarkan keakraban civitas academica-nya  dengan internet. 
Formulanya sederhana: makin akrab civitas akademika dengan dunia  internet akan semakin tinggi kualitas perguruan tinggi yang bersangkutan  dan semakin mendapatkan ranking yang tinggi; demikian pula hal yang  sebaliknya. 
Dalam publikasi mutakhirnya, ”Webometrics Ranking 2010 Edition”, tiga  perguruan tinggi Indonesia masuk dalam peringkat 1.000 besar perguruan  tinggi berkelas dunia; yakni Universitas Indonesia (UI) Jakarta ranking  ke-815, Institut Teknologi Bandung (ITB) ke-661, dan  Universitas Gadjah  Mada (UGM) Yogyakarta ranking ke-562. 
Teknologi 
Kalau kita perhatikan publikasi CINDOC dalam dua tiga tahun terakhir ada  yang menarik diperhatikan, yaitu mencuatnya perguruan tinggi yang  berbasis teknologi (PT Teknologi) dalam jajaran elite perguruan tinggi  berkelas dunia. 
Dalam publikasi CINDOC edisi Januari 2010, peringkat ke-2 dan ke-11 dari  8.000 perguruan tinggi berkelas dunia adalah perguruan tinggi  teknologi, yaitu Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang  berkiprah di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat, serta California  Institute of Technology (Caltech) di Pasadena, California, AS. Keduanya  juga menduduki peringkat sepuluh besar perguruan tinggi terbaik dunia  versi Times edisi mutakhir per 13 Oktober 2009 dalam ”400 World  University Rankings 2009”.  
Kalau kita melihat kembali dokumen CINDOC edisi Januari 2010, peringkat  ke-3 dan ke-4 dari ribuan perguruan tinggi di Eropa juga perguruan  tinggi teknologi, yaitu Swiss Federal Institute of Technology di Zurich  di Switzerland dan Norwegian University of Science of Technology di  Norwegia. 
Posisi ke-2 dan ke-17 perguruan tinggi terbaik di Arab juga dipegang  perguruan tinggi teknologi; yaitu King Fahd University of Petroleum and  Minerals di Saudi Arabia dan Higher Colleges of Technology di Emirate  Arabia. 
Bagaimana dengan negara-negara di Benua Asia? Urutan ke-14 dan ke-19  perguruan tinggi terbaik di Asia adalah perguruan tinggi teknologi;  yaitu Korea Advanced Institute of Science and Technology di Korea  Selatan dan Technion Israel Institute of Technology di Israel. 
Hebatnya, 7 dari 10 perguruan tinggi terbaik di Asia Selatan  adalah  perguruan tinggi teknologi dan semuanya di India, yakni Indian Institute  of Technology Bombay (ke-1), Indian Institute of Science Bangalore  (ke-2), Indian Institute of Technology Kanpur (ke-3), Indian Institute  of Technology Madras (ke-4), International Institute of Information  Technology Hyderabad (ke-6), Indian Institute of Technology Delhi  (ke-8), dan Indian Institute of Technology Kharagpur (ke-9). 
Dari berbagai ilustrasi tadi jelas sekali bahwa perguruan tinggi  teknologi cenderung menduduki posisi elite dalam jajaran perguruan  tinggi berkelas dunia. Masuknya ITB dalam jajaran 1.000  perguruan  tinggi berkelas dunia tentu saja membanggakan kita. Artinya, kalau ITB  tidak masuk dalam jajaran perguruan tinggi berkelas dunia maka tidak ada  satu pun perguruan tinggi teknologi Indonesia yang terhormat. Jadi ITB  dapat dinyatakan sebagai penyelamat muka Indonesia di forum dunia.
Keunggulan  
Mengapa perguruan tinggi teknologi akhir-akhir ini mampu menunjukkan  mutunya di jajaran elite perguruan tinggi berkelas dunia? Ya, karena  kualitas berbagai perguruan tinggi teknologi tersebut memang bagus. MIT,  misalnya, yang berdiri sejak  1861 ini sekarang mempunyai 10.000-an  mahasiswa dalam berbagai jurusan. Perguruan tinggi ini memang sangat  bagus kinerjanya sehingga mampu menghasilkan teknokrat, ahli hukum,  politikus, manajer, pebisnis, dan kontraktor andal; bahkan juga peraih  nobel. Mantan menteri pendidikan Indonesia, Yahya Muhaimin, juga alumni  MIT. 
Sama dengan MIT di AS, ITB pun menghasilkan ahli hukum, politikus,  manajer, pebisnis, dan kontraktor andal; bahkan puluhan menteri, sebut  saja Hatta Radjasa, Purnomo Yusgiantoro, Rachmat Witoelar, Jero Wacik,  Aburizal Bakrie, Jusman SD, Kusmayanto Kadiman, dan lain-lain. 
Di samping mutunya memang bagus, sivitas perguruan tinggi teknologi  umumnya dapat menyiasati ketentuan CINDOC untuk meraih peringkat tinggi.  Karena tingginya ranking ditentukan oleh keakraban sivitas akademika  dengan internet maka kampusnya didesain sebegitu rupa sehingga  memungkinkan warganya dapat mengakses internet secara maksimal. Memasang  banyak pemancar, memasang hot spot, menyediakan laptop, note book, dan  sebagainya. Dari sisi software digunakan program-program yang mudah  berinteraksi dengan CINDOC seperti Google, Yahoo, Exalead, Live Search,  Adobe Post Script, Adobe Acrobat, Microsoft World, Microsoft Power  Point, dan sebagainya.
Kualitas yang bagus dikombinasi dengan siasat yang tepat itulah yang  membawa perguruan tinggi teknologi umumnya dan ITB khususnya dapat masuk  dalam jajaran elite perguruan tinggi berkelas dunia!!!*** 
Penulis, Direktur Pascasarjana Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa  Yogyakarta.
Opini Pikiran Rakyat o3 Maret 2010
02 Maret 2010
» Home » 
Pikiran Rakyat » Perguruan Tinggi Teknologi Berkelas Dunia
Perguruan Tinggi Teknologi Berkelas Dunia
Thank You!