01 Maret 2010

» Home » Suara Merdeka » Persebaran Fasilitas Taman Kota

Persebaran Fasilitas Taman Kota

KABUPATEN Kendal saat ini belum mempunyai areal terbuka yang memadai untuk memenuhi kebutuhan emosional dan sosial masyarakat.

Satu-satunya adalah alun-alun, yang luasnya sangat terbatas dan belum ada fasilitas memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan ruang terbuka sebagai media berinteraksi sosial.



Alternatif lainnya adalah Taman Garuda, yang kini bisa dijadikan tempat bersantai, apalagi di lokasi itu ada sejumlah warung pedagang kaki lima (PKL).

Taman itupun luasnya sangat terbatas. Apabila kita melihat kondisi tersebut maka perlu solusi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan ruang terbuka yang dilengkapi fasilitas pendukung memadai.

Pembangunan taman kota yang didukung fasilitas teknologi informatika (TI)/ hotspot area, game zone untuk anak-anak, dan atap bebersamaan serta area untuk kesehatan alternatif, merupakan salah satu solusi yang bisa meng-cover kebutuhan itu.

Taman tersebut bisa dibangun minimal tahap pertama di tiap Eks Kawedanan yaitu Selokaton /Sukorejo, Weleri, Kendal, Kaliwungu, dan Boja. Hal ini dimaksudkan untuk persebaran area terbuka secara merata.

Selain sebagai areal terbuka bagi masyarakat, taman kota yang dilengkapi dengan tanamam peneduh dan tanaman hias bisa berfungsi sebagai pengendali pemanasan global dan polusi udara yang diakibatkan oleh gas buang industri ataupun kendaraan bermotor.

Adapun fasilitas TI/ hotspot dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan kalangan remaja ataupun orang dewasa guna meng-update perkembangan informasi terbaru.

Fasilitas TI disediakan karena saat ini kita tidak bisa lepas dari perkembangan teknologi informatika, yang sudah menjadi kebutuhan primer, termasuk bagi murid SD.
Game zone untuk area bermain anak ataupun remaja disediakan supaya mereka bisa bermain sekaligus bersosialisasi dengan teman sebayanya.

Hal ini penting mengingat melihat realita sosial anak-anak pada masa sekarang. Mereka disibukkan oleh permainan satu arah, yang hanya melibatkan dirinya dengan media bermainnya.

Kondisi tersebut pasti berpengaruh terhadap perkembangan psikis dan emosionalnya, apabila anak jarang bersosialisasi dua arah dengan orang lain, maka ketahanan psikis dan emosionalnya menjadi rendah dan labil.

Realita yang terjadi adalah banyaknya anak frustrasi dan meningkatnya kasus bunuh diri di kalangan remaja hanya karena permasalahan yang sederhana.

Berbeda dari permainan tradisional anak-anak zaman dulu yang melibatkan kelompok dan banyak anak sehingga kebutuhan akan sosialisasi terpenuhi maksimal. Permainan tradisional mengandung banyak nilai pendidikan, baik itu nilai kebersamaan, fairplay, toleransi, ataupun makna hakikat hidup lainnya yang disiratkan dalam aturan permainan.
Lebih Stabil Anak dan remaja zaman sekarang tidak terbiasa menghadapi permasalahan, dan terjebak oleh trendsetter teknologi dan gaya hidup.

Berbeda dari anak-anak zaman dulu yang terbiasa ditempa oleh permasalahan dan didukung dengan jalinan sosialisasi yang kuat antarteman. Mereka ini, dari sisi emosional dan psikis lebih stabil dan bisa lebih cepat mengurai dan mengatasi permasalahan.

Atap kebersamaan disediakan dengan maksud sebagai tempat berkumpul keluarga di taman tersebut sehingga mereka bisa lebih menikmati suasana kebersamaan bersama anak-anak dan anggota keluarga lain. Fasilitas ini dibangun untuk kepentingan jalinan sosialisasi antaranggota masyarakat dan menguatkan hubungan kekeluargaan.

Meningkatkan keharmonisan keluarga yang akan berimplikasi secara tidak langsung pada keharmonisan Pemerintahan Kabupaten Kendal. Konsep-konsep pemerintah daerah akan terealisasi apabila kondisi masyarakat stabil dan harmonis dengan landmark kekeluargaan.

Area terbuka yang disediakan untuk pemenuhan kebutuhan kesehatan misalnya media pijat alternatif dengan menggunakan jalur kerikil/ batu yang ditata rapi.

Sehingga ketika berjalan di atasnya, begitu telapak menginjak susunan kerikil tersebut, kita akan merasakan manfaatnya, dan badan akan lebih bugar. Terlebih lagi didukung udara yang segar dan suasana rileks.

Taman kota yang dibangun dengan konsep pemenuhan kebutuhan masyarakat, memperhatikan aspek kesehatan, sosial, pendidikan, dan lingkungan hidup. Isu global warming saat ini menjadi bahasan utama dunia karena terkait langsung dengan kondisi iklim di bumi yang makin tidak teratur dan hal ini akan berdampak pada sistem secara keseluruhan.

Yang kita bisa lakukan dalam hal pengendalian global warming salah satunya dengan membangun taman kota yang di setiap eks kawedanan.

Konsepsi pemenuhan jalinan sosial bagi masyarakat adalah bagaimana memformulasikan dan memaksimalkan taman kota sebagai pusat berkumpulnya masyarakat. (10)

— Dokter Widya Kandi Susanti MM, anggota DPRD Kendal
Wacana Suara Merdeka 02 Maret 2010