13 Desember 2010

» Home » Sexology » Wanita » Mencari G-Spot

Mencari G-Spot

Pasti Anda sudah mendengar istilah G-spot. Salah satu zona erotis perempuan ini sangat berperan sebagai organ pemberi rasa nikmat saat bercinta. Jika Anda berhasil mengeksplorasi, kenikmatan luar biasa menanti.

Sayang, banyak pria, bahkan perempuan sendiri, masih belum tahu banyak tentang hal ini. Bahkan bagi kebanyakan orang, keberadaannya masih berupa misteri, mungkin karena ukuran kecil dan letaknya yang tersembunyi. Mari kita mengenal lebih dekat si hot spot ini.

Apa itu G-spot?

G-spot adalah sekumpulan jaringan syaraf yang berbentuk seperti kacang dan berada di bawah permukaan liang Miss V yang menghadap ke arah depan tubuh. Meski lokasinya berbeda-beda, G-spot biasanya terletak di tengah, antara tulang pinggul dan serviks, sekitar 4,5 cm ke dalam Miss V.

Kata G-spot diambil dari inisial penemunya, seorang ginekolog dari Jerman, Ernst Grafenberg yang menemukannya di pertengahan abad ke-19. Para peneliti telah menemukan bahwa pada beberapa perempuan, rasa sensitifnya lebih banyak sepanjang dinding Miss V bagian atas, dan tidak hanya pada satu titik. Karena berada di bawah permukaan dinding Miss V, maka G-spot harus dirangsang secara tidak langsung melalui dinding Miss V.

Bagaimana menemukannya?
Seperti kita ketahui, G-spot merupakan titik rangsang seksual perempuan. Jadi, tak heran jika sentuhan-sentuhan yang mengenai G-spot, baik oleh Mr P maupun jari, akan memberikan sensasi berbeda bagi perempuan selama sesi bercinta. Sekali saja Anda atau pasangan menemukannya, maka tak sulit untuk menemukan lokasinya lagi.

Namun, Anda perlu menemukannya terlebih dahulu. Hingga kini diketahui posisi yang paling "menguntungkan" bagi perempuan saat bercinta adalah posisi merangkak, seperti woman on top. Mengapa? Karena G-spot dapat tersentuh dengan mudah oleh Mr P saat bergesekan dengan dinding depan saluran Miss V.

Tanda tersentuh dengan benar
Ingin tahu seperti apa rasanya ketika G-spot telah ditemukan dan terangsang dengan benar? Yang pasti, ada sensasi menggelitik dan luar biasa. Sensasinya bisa menyebar hingga ke seluruh tubuh. Beberapa perempuan malah bisa mencapai orgasme, dan ada juga yang mengeluarkan cairan seiring dengan kontraksi orgasmik tadi atau disebut juga ejakulasi, yaitu berproduksinya kelenjar cairan di selaput mukosa Miss V.

Berbeda dengan cairan pelumas dari Miss V yang encer dan bening, cairan yang diproduksi saat Anda mengalami ejakulasi lebih kental dan berwarna putih. Unsur ini mirip dengan cairan dalam air mani pria (tanpa sperma, tentu). Yang menarik lagi, pada sebagian perempuan ada yang merasakan ingin buang air kecil secara mendadak (meski perasaan ini biasanya lewat saja).

Tak selalu sama
Namun jangan putus asa jika Anda tidak merasakan apa pun. G-spot hanyalah salah satu ukuran kepuasan dalam kehidupan seksual. Selain itu, menurut penelitian, beberapa perempuan memiliki G-spot yang letaknya lebih tinggi dari Miss V-nya sehingga jari-jari mereka pun tak cukup panjang untuk mencapai daerah G-spot. Vibrator, jari-jari pasangan, atau Mr P mungkin bisa membantu melakukan hal itu dengan lebih baik.

Jangan kecewa pula jika ternyata Anda tak bisa menikmati sensitivitas G-spot. Pasalnya, ada beberapa perempuan yang hanya merasa setengah nikmat atau malah tidak nyaman sama sekali. Kalau begini, cari saja area sensitif di bagian tubuh lain dan tetap nikmati serunya acara bercinta Anda. 

Female Kompas 6 November 2010