30 Agustus 2010

» Home » Pikiran Rakyat » Masa Depan Pencarian Via Internet

Masa Depan Pencarian Via Internet

Oleh Esther Dyson
Pemimpin EDventure Holdings, investor aktif di berbagai perusahaan baru di seluruh dunia, berminat pada teknologi informasi, kesehatan, penerbangan swasta, dan perjalanan luar angkasa.
Bayangkan jika Anda melakukan pencarian (search) suatu alamat melalui Google (googling), yang muncul adalah daftar bangunan-bangunan yang mirip, dan urutannya disusun berdasarkan jauhnya lokasi. Memang tidak tepat seperti yang Anda cari. Akan tetapi, paling tidak daftar yang muncul itu mendekati yang kita inginkan saat mencari dengan internet. Anda tidak mendapatkan apa yang diinginkan untuk menuntaskan pekerjaan Anda; Anda memperoleh daftar halaman yang mungkin bisa berisi hal-hal yang Anda inginkan.
Namun, hal itu mulai berubah. Bahkan ketika dunia online sudah berganti tren dari sarana pencarian ke jejaring sosial, kemampuan fasilitas pencarian itu kembali mendapat perhatian.
Kita tengok perkembangan pencarian online dengan istilah yang lebih luas. Awalnya, muncul Yahoo!, dengan katalog halaman-halaman situsnya yang diolah (oleh redaktur) dengan hati-hati. Lalu, datanglah Google, dengan inovasi salah seorang pendirinya, Larry Page, yang memeringkatkan halaman-halaman situs tidak saja berdasarkan kontennya, melainkan juga berdasarkan kuantitas dan kualitas halaman-halaman yang memiliki keterkaitan (link) dengannya.

 
Jejaring sosial membawa pencerahan baru. Orang akan cenderung membeli apa yang direkomendasikan teman-teman mereka. Itulah sebabnya, para tenaga pemasaran harus menghabiskan lebih banyak waktunya dalam jejaring sosial dan aktif memberikan komentar-komentar, bukan dengan cara menginterupsi peselancar internet lewat iklan-iklan yang ditayangkan secara tradisional.
Namun, apa yang terjadi ketika orang-orang, karena dipengaruhi oleh teman-teman mereka, benar-benar akan membeli sesuatu atau mengambil tindakan? Sajian daftar panjang dari halaman yang memiliki berbagai keterkaitan (link) tadi, akan tampak ketinggalan zaman.
Kini, entah bagaimana, fasilitas pencarian seperti itu akan diperbaiki, dan itu bukan sekadar mempercantik tampilan latar belakang. Strukturnya -- mirip yang dikembangkan Yahoo! lama dengan katalog yang disertakan, tetapi kali ini muncul secara otomatis dan lebih mendalam-- bisa banyak kategori seperti olah raga dan perjalanan.
Sebagai contoh, apa yang kita inginkan (dan yang kita dapatkan) dalam pencarian produk bukanlah lagi daftar halaman, melainkan serangkaian produk yang ditampilkan secara menawan. Yang kita inginkan memang peta ruang produk, bukan daftar halaman. Tantangannya tentu saja, masing-masing produk memiliki struktur dan serangkaian atribut yang berbeda.
Misalnya saat mencari minuman: Anda bisa memilahnya berdasarkan harga, tahun pembuatan, atau wilayah asalnya, merah, putih, rose, atau ada sodanya atau tidak. Untuk pakaian, Anda ingin dipilah berdasarkan ukuran atau warna -- dan mungkin filter lainnya tergantung karakteristik pribadi Anda-- dan tentu saja tombol "beli sekarang" (buy now).
Untuk bagian-bagian lain, seperti perjalanan, bisa lebih rumit. Untuk "memetakan" soal perjalanan dengan tepat, perangkat lunaknya harus memahami hal-hal seperti wilayah waktu (time zone), lama penerbangan (flight duration), kursinya bisa dipakai rebahan (layovers), dan semacam itu, juga konsep seperti jenis kursinya, atau ruangan standar, deluks, dan kelas satu, double vs single, dan seterusnya. Itulah sebabnya ada pasar yang terpisah untuk bagian perjalanan, tetapi hanya Bing yang pertama, dan sekarang Google (setelah mengakuisisi ITA Software), yang bisa mengklaimnya.
Sejak lama, Google hanya duduk berpangku tangan sebagai media pencarian di Internet yang teratas. Fokus mereka adalah menunaikan misi "menyusun informasi dunia dan membuatnya berguna serta bisa diakses secara universal." Namun, Microsoft yang berada di peringkat kedua lalu membeli Medstory pada 2007 selanjutnya Powerset pada 2008. (Saya adalah juga investor di kedua perusahaan itu sehingga bisa mengamati perkembangannya, tetapi saya tidak punya informasi dari dalam soal kedua perusahaan itu sejak diakuisisi).
Medstory memiliki pemahaman mendalam soal perawatan kesehatan, termasuk kaitan antara penyakit dan perawatannya, obat-obatan dan gejala-gejalanya, serta efek sampingnya. Sementara Powerset adalah media untuk menkreasi dan merumuskan hubungan-hubungan semacam itu dengan lebih luas, tetapi pemahamannya kurang mendalam.
Semua itu terjadi dua-tiga tahun lalu -- sebelum Yahoo! menyerahkan seluruh bisnisnya ke Microsoft. Sekitar masa itu, Bill Gates melontarkan satu pernyataan cerdas, "masa depan media pencarian adalah verba (verbs)." Akan tetapi ia mengucapkannya saat jamuan makan malam pribadi dan pernyataan itu tidak pernah terpublikasikan.
Bagi saya, artinya sangatlah jelas: ketika orang-orang mencari, mereka tidak sekadar mencari kata benda atau informasi; mereka ingin melakukan sesuatu. Mereka ingin memesan penerbangan, memesan meja di rumah makan, membeli produk, mengikuti kelas, membetulkan atap yang bocor, memecahkan argumentasi, atau kadang mencari seseorang (yang membuat Facebook begitu berguna). Sebagian besar dari mereka ingin menemukan sesuatu untuk berbuat sesuatu.
Sebagai hasilnya, Bing meluncurkan beberapa produknya agar terintegrasi secara vertikal. Dalam beberapa bulan kemudian, Google mulai bereaksi. Pertama, Google membeli ITA Software, yang menyediakan data pokok ke beberapa situs biro perjalanan (Hotwire dan Orbitz), dan ke Kayak, juga Bing. Sebagian besar pengusaha, sedikit cemas dengan piranti Bing yang membuat penggunanya dapat memesan langsung maskapai penerbangan dan hotel, namun mereka lebih khawatir dengan apa yang mungkin dilakukan Google.
Akhirnya, bulan lalu, Google mendapatkan Metaweb dan database yang digunakan penggunanya, Freebase. Sebagai perbandingan, Powerset adalah piranti untuk memahami bahasa alami, Metaweb memperkenankan mitra-mitranya dan penggunanya mengkreasi struktur data atau menambah informasi ke struktur yang dikreasi pengguna lainnya. Anda bisa bertanya (dan mendapat jawaban) misalnya, "film yang disutradarai Roman Polanski" dan mendapat jawaban film-film tersebut-- bukan film-film yang sekadar menyertakan namanya. Sekarang, coba lakukan dengan Google. Anda akan segera mendapatkannya.
Kategori lainnya termasuk bisnis (dengan jenis-jenisnya seperti pemilik perusahaan, industri, pekerja), biologi, penerbangan luar angkasa, dan lain-lain, serta termasuk representasi -- seperti grafik, jadwal, dan tabel-- dan bisnis lain yang terhubung.
Semua itu memiliki hubungan yang sangat kompleks, dan dengan merepresentasikan informasi menggunakan verba (kata kerja) -- sebagai contoh, "perusahaan yang diakuisisi Google" vs "perusahaan yang menjadi pesaing Google" -- kita dapat merepresentasikan dunia dengan lebih akurat. Dan itu berarti, ketika kita mencari, kita mendapatkan respon yang lebih baik dan bermakna.
Opini Pikiran Rakyat 31 Agustus 2010