14 Januari 2010

» Home » Pikiran Rakyat » Gerhana Bulan dan Matahari 2010

Gerhana Bulan dan Matahari 2010


Oleh Moedji Raharto
Gerhana lagi. Akhir-akhir ini kita kerap mendengar berlangsungnya gerhana bulan dan gerhana matahari. Gerhana bulan sebagian di awal 2010 telah berlalu. Selama 2010 ini masih terdapat dua gerhana matahari dan dua gerhana bulan. Manfaatkan momen tersebut untuk pendidikan, misalnya merekam fenomena gerhana, mengingat kembali fungsi-fungsi matahari dan bulan untuk kehidupan di planet bumi. Matahari dan bulan sebagai penunjuk waktu, matahari sebagai penghangat bumi dan mengaktifkan reaksi fotosintesis pada tanaman, bulan sebagai penstabil iklim, matahari sebagai pusat massa dalam tata surya, matahari dan bulan sebagai tantangan untuk mengembangkan sains dan teknologi, mengembangkan rasionalitas manusia, dan sebagainya. 



Manfaatkan kejadian itu untuk membina spiritualitas sebagai makhluk Allah SWT yang Mahabesar, Mahacendekia dan Mahakaya, melalui salat, takbir, dan sedekah. Berapa besar nikmat yang telah hadir dalam kehidupan kita di khatulistiwa. Sebagian belahan bumi utara saat ini sedang mengalami musim dingin yang luar biasa, salju tebal menutupi sebagian negeri empat musim.
Gerhana berikutnya adalah gerhana matahari cincin, Jumat (15/1). Gerhana tersebut berlangsung bertepatan dengan ijtimak atau konjungsi akhir bulan Muharam 1431 H yang akan berlangsung pada 15 Januari 2010 pukul 14.11 WIB. Gerhana matahari cincin itu merupakan gerhana matahari dalam seri Saros 141, gerhana ke-23 dari 70 gerhana Matahari dalam seri saros 141. Jalur bayang-bayang antumbra bulan menyusur kawasan Chad, Congo, Uganda, Kenya, dan Somalia. Kemudian meninggalkan daratan Benua Afrika, jalur melewati Lautan India dengan waktu gerhana cincin yang maksimum mencapai 11 min 08 s. Kemudian jalur bagian sentral bayang-bayang antumbra menyeberangi daratan Benua Asia melewati Bangladesh, India, Burma (Myanmar), dan Cina.
Di luar kawasan yang tidak dilalui oleh jalur antumbra bulan tidak bisa menyaksikan gerhana matahari cincin tersebut. Jalur gerhana matahari cincin itu juga tidak melewati wilayah Indonesia. Oleh karena itu, dari wilayah Indonesia tidak dapat disaksikan momen gerhana matahari cincin, seperti pada 26 Januari 2009. Namun demikian, sebagian kawasan Indonesia berada di kawasan penumbra. Oleh karena itu, pada sebagian wilayah Indonesia bisa menyaksikan momen gerhana matahari sebagian. Sejumlah wilayah Indonesia Barat yaitu seluruh pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, sebagian Sulawesi Utara hanya dapat menyaksikan momen gerhana matahari sebagian. Warga Kota Bandung bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian mulai pukul 14.39 WIB hingga pukul 15.55 WIB. Warga Jawa Barat umumnya dapat menyaksikan peristiwa ini dengan variasi waktu yang berbeda dalam hitungan menit.
Awas jangan melihat matahari secara langsung karena bisa menyebabkan kebutaan. Matahari yang sedang gerhana juga masih berbahaya untuk dilihat dengan mata telanjang secara langsung karena bisa menyebabkan kebutaan pada mata. Pergunakan kaca mata penapis cahaya matahari bila ingin melihat langsung, namun jangan terlalu lama. Melihat bayangan matahari yang diproyeksikan adalah salah satu cara menyaksikan momen gerhana matahari. Namun, penggunaan alat optik (teropong, binokuler, dan sebagainya) tanpa menggunakan filter penapis cahaya matahari yang tepat sehingga cahaya matahari bisa teredam seperti cahaya bulan purnama amat berbahaya karena bisa membakar mata pengamat.
Sementara itu, gerhana bulan sebagian akan terjadi pada 26 Juni 2010. Gerhana itu merupakan gerhana bulan ke-58 dari 84 gerhana dalam seri Saros 120. Peristiwa ini bisa disaksikan di seluruh wilayah Indonesia. Bulan terbit di wilayah Indonesia dalam keadaan gerhana, kecuali di Papua. Momen awal gerhana umbra bisa disaksikan saat bulan sudah berada di atas horizon. Di bagian Indonesia barat, bulan terbit dalam momen gerhana umbra bulan. Bulan memasuki penumbra bumi atau gerhana penumbra mulai pukul 15.57 WIB, gerhana umbra mulai pukul 17.17 WIB, gerhana umbra berakhir pukul 20.00 WIB, dan gerhana penumbra berakhir pukul 21.20 WIB. Gerhana bulan sebagian mencapai maksimum pada pukul 18.30 WIB, mencapai sekitar 54 persen.
Selain itu, gerhana matahari total akan terjadi pada 11-12 Juli 2010. Gerhana itu merupakan gerhana ke-27 dari 76 gerhana seri Saros 146. Jalur gerhana berada di lautan Pasifik dan Amerika Latin. Semua momen gerhana tidak bisa disaksikan dari seluruh wilayah Indonesia. Puncak gerhana pada 12 Juli 2010 pukul 2.33 WIB di lautan Pasifik.
Terakhir, gerhana bulan total pada 21 Desember 2010 merupakan gerhana ke-48 dari 72 gerhana bulan dalam seri Saros 125. Di Indonesia bagian barat dan sebagian Indonesia tengah, pada saat bulan terbit gerhana umbra sudah selesai, sebagian Jawa dan Kalimantan masih bisa menyaksikan momen akhir gerhana penumbra. Sementara itu di Sumatra, bulan terbit gerhana penumbra sudah berakhir. Di Papua, bulan terbit saat gerhana bulan total sudah selesai, momen akhir gerhana bulan sebagian masih bisa diamati hingga akhir gerhana penumbra. Momen gerhana penumbra mulai pukul 12.29 WIB, gerhana umbra mulai pukul 13.33 WIB, gerhana total mulai pukul 14.41 WIB, gerhana total berakhir pukul 15.53 WIB, gerhana sebagian berakhir pukul 17.01 WIB, dan gerhana penumbra berakhir pukul 18.05 WIB.***

Penulis, KK Astronomi FMIPA ITB.
Opini Pikiran Rakyat 2010