11 Mei 2010

» Home » Media Indonesia » Serius Mendukung Sensus

Serius Mendukung Sensus

Sejak 1 Mei lalu, Sensus Penduduk 2010 telah dimulai. Hasil sensus yang akan berlangsung selama satu bulan ini mempunyai nilai penting dan strategis bagi kelangsungan dan kesuksesan pembangunan nasional dan eksistensi negeri ini di dunia internasional.

Dalam beberapa kurun waktu yang lalu, masalah data kependudukan sering menjadi sumber kekisruhan akibat informasi data kependudukan yang tidak akurat. Dalam pelaksanaan pemilu dan pemilu kada, misalnya, sering pihak-pihak tertentu mempersoalkan keabsahan calon terpilih dengan mempersoalkan akurasi data pemilih. Begitu juga dalam pelaksanaan bantuan-bantuan sosial atau program-program pembangunan prorakyat, persoalan informasi data penduduk yang tidak akurat sering menjadi sumber permasalahan. Oleh karena itu, wajar jika kita semua berharap Sensus Penduduk 2010 ini menghasilkan data kependudukan yang akurat. Keseriusan semua pihak dalam mendukung terlaksananya Sensus Penduduk 2010 ini merupakan kunci keberhasilan. Terlebih, pelaksanaan sensus tahun 2010 ini, berbeda dengan sensus-sensus yang dilaksanakan sebelumnya. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, setiap penduduk akan disensus secara lengkap. Para petugas sensus akan mencatat nama, alamat, umur, jenis kelamin, pendidikan, kesehatan, hingga status ketenagakerjaan penduduk. Didata pula informasi yang terkait dengan fasilitas perumahan, akses ke media komunikasi, dan berbagai informasi lainnya, sesuai dengan tuntutan kebutuhan data kependudukan yang semakin kompleks.

Support data penduduk
Jumlah penduduk kita saat ini sudah mencapai kurang lebih 225 juta orang, keempat terbesar di dunia. Jumlah yang tidak kecil dan menuntut manajemen pengelolaan yang tidak ringan. Sensus penduduk merupakan salah satu bagian penting dalam kerangka manajemen pengelolaan terpadu karena keberhasilan mencapai visi pembangunan sangat ditentukan kemampuan dalam mengelola manajemen data dan informasi kependudukan yang memadai, akurat, lengkap, dan selalu termutakhirkan. Sementara itu, sensus penduduk dilaksanakan secara periodik selama 10 tahun sekali. Tentu banyak komposisi penduduk yang telah berubah selama kurun waktu 10 tahun tersebut. Oleh karena itu, dalam pidato kenegaraan mengawali Sensus Penduduk 2010 ini, Presiden Yudhoyono juga meminta agar seusai pelaksanaan Sensus Penduduk 2010 ini, BPS dapat terus melanjutkan kegiatan survei kependudukan di Tanah Air dengan meningkatkan kerja sama dengan semua pemangku kepentingan pembangunan lainnya.
Hasil sensus ini juga akan menjadi basis utama dalam penyediaan data kependudukan dan perumahan secara nasional. Oleh karena itu, pencatatan secara cermat dan akurat berbagai informasi yang terkait dengan kependudukan dan perumahan sangat penting bagi kita semua. Di samping itu, dari sensus penduduk juga akan diperoleh data dasar tentang komposisi dan dinamika kependudukan di negara kita. Kita berharap dari sensus ini akan tersaji data yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan mengenai berbagai aspek demografis seperti umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal dan informasi lainnya. Melalui komposisi dan dinamika kependudukan terbaru, kita dapat mengevaluasi program kependudukan kita. Salah satunya mengenai pentingnya program keluarga berencana sebagai upaya untuk mewujudkan keluarga sejahtera yang berkualitas, dan untuk mengontrol angka pertumbuhan penduduk.
Dalam kerangka pembangunan yang berbasis manusia (human-centered development), hasil sensus ini dapat digunakan untuk mengarahkan program-program prorakyat, agar tepat jumlah dan tepat sasaran. Dukungan data kependudukan yang akurat akan memberikan peluang adanya kepastian program-program prorakyat seperti bantuan beras untuk rakyat miskin (raskin), Program Keluarga Harapan (PKH), jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmas), dan bantuan operasional sekolah (BOS) akan tersalur dengan sasaran yang tepat dan benar-benar diterima yang berhak. Sensus ini juga memungkinkan kita memberikan bantuan dan pemberdayaan secara tepat bagi penyandang cacat, lanjut usia, dan anak-anak telantar.

Akurasi dan komprehensivitas data
Selama ini kita sering dihadapkan dengan data-data yang berbeda antara yang tercatat di pusat dan di daerah. Yang demikian itu karena meskipun banyak pula kegiatan survei dilakukan, sifatnya hanya terpisah-pisah untuk sesuatu kepentingan tertentu dan tidak dilaksanakan survei yang menyeluruh, terpadu, dan terkoordinasi. Termasuk di daerah-daerah, meskipun sesungguhnya mereka dapat melakukan dengan status otonomi daerahnya. Lebih tidak menguntungkan lagi jika setiap daerah merasa puas dengan warisan data-data grafis yang telah ada dan tidak terbarukan sama sekali.
Sensus ini diharapkan juga akan memberikan basis data bagi pengembangan nomor induk kependudukan (NIK) secara nasional. Berdasarkan NIK itu, setiap warga negara akan memiliki identitas tunggal yang bermanfaat untuk berbagai kepentingan. Melalui NIK, kita dapat mengendalikan ketepatan sasaran dalam pelaksanaan program-program prorakyat. Melalui NIK, kita juga dapat mencegah manipulasi data kependudukan untuk kepentingan yang tidak baik, atau bahkan membantu pengungkapan tindak kejahatan.
Akurasi data hasil sensus penduduk ini akan sangat bermanfaat dalam pembangunan dan pemantapan kehidupan demokrasi yang lebih berkualitas. Data mutakhir hasil sensus akan sangat membantu dalam menyusun daftar pemilih tetap (DPT) yang lebih sahih dan andal, yang amat diperlukan dalam pemilu maupun pemilu kada. Hasil sensus penduduk yang komprehensif akan dapat secara bersama-sama dijadikan satu-satunya rujukan bagi semua lembaga, baik di pusat maupun di daerah, dalam merumuskan kebijakan dan perencanaan program.

Perlu keseriusan
Mengingat sedemikian penting dan strategisnya pelaksanaan Sensus Penduduk tahun 2010, wajarlah jika Presiden berkepentingan menyampaikan penekanan, instruksi, dan harapannya langsung kepada semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan Sensus Penduduk tahun 2010 dan seluruh masyarakat bangsa Indonesia pada umumnya, untuk berperan aktif menyukseskan Sensus Penduduk 2010 ini. Di antara langkah penting untuk menyukseskan sensus penduduk ini adalah sosialisasi dan koordinasi. Dengan sosialisasi dan koordinasi yang intensif, kendala-kendala lapangan diharapkan dapat diatasi. Sebagaimana kita ketahui, beberapa media massa pada 4 Mei 2010 memberitakan adanya penolakan pendataan penghuni apartemen oleh pengelola apartemen karena mereka sangat mengedepankan aspek privasi penghuni. Itu merupakan salah satu keluhan petugas sensus yang sudah muncul di lapangan.
Yang pasti dan harus disadari, sensus penduduk ini bernilai sangat penting dan strategis bagi kelangsungan dan kesuksesan pembangunan nasional di segala aspeknya. Untuk itu, diperlukan tenaga dan biaya yang tidak sedikit, dan karenanya pula, pelaksanaannya dibatasi dengan waktu. Alangkah sayangnya jika masih ada yang tidak serius mendukung sensus penduduk ini dengan berbagai alasan.

Oleh Dr Ahmad Yani Basuki, Staf Khusus Presiden bidang Publikasi dan Dokumentasi 
opini media indonesia 12 mei 2010