13 Januari 2010

» Home » Suara Merdeka » Komitmen Kendal Sehat Seutuhnya

Komitmen Kendal Sehat Seutuhnya

INDIKATOR makro pembangunan dan perekonomian di Kabupaten Kendal bisa dilihat dari  tersedianya kesehatan yang layak dengan angka harapan hidup (AHH) yang 67,4 atau di bawah AHH Jateng sebesar 70,9 (BPS: 2007).

Kondisi ini tentu saja memerlukan perhatian khusus karena kesehatan merupakan kebutuhan pokok masyarakat yang harus diperjuangkan.


Komitmen dan keberpihakan APBD untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan rakyat menjadi modal awal untuk pencapaian tersebut. Hanya jika asumsinya saat ini pemda hanya menghabiskan anggaran tanpa adanya skala prioritas pembangunan yang berpihak pada rakyat, tentu menjadi tidak efektif.

Karenanya, kini semua pihak harus mengubah  paradigma seperti itu.

Komitmen eksekutif dan legislatif dalam menentukan skala prioritas pembangunan program kesehatan masyarakat yang tepat sasaran menjadi kunci untuk realisasi program Kendal Sehat Seutuhnya.

DPRD mengendalikan dan menyetujui pos anggaran kesehatan yang diajukan pemda. Pada posisi ini, wakil rakyat mempunyai peran yang vital.

Mereka adalah pilar terdepan, karena sebagai stakeholder yang menyetujui dan mengawasi anggaran yang dilaksanakan pemda.  Di sisi lain, pemda hendaknya memiliki komitmen tinggi dan tidak melakukan tindakan di luar program yang menyalahi aturan.

Keterlibatan masyarakat dalam program kesehatan menjadi faktor penting. Makanya, mereka jangan hanya dijadikan objek tetapi sekaligus subjek realisasi program.

Partisipasi aktif masyarakat menjadi sangat penting guna menunjang keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan. Tepatnya, porsi dan posisi masyarakat adalah sebagai kader kesehatan ataupun partisipan aktif dalam rangka perwujudan lingkungan.

Kita harus sepakat, bahwa masyarakat yang sehat adalah warga yang sehat  secara fisik ataupun sosial.

Dengan demikian, konsep pembangunan kesehatan tidak hanya  dilakukan di atas meja kerja. Yang lebih penting adalah konsep kerja yang berangkat dari fakta lapangan, ditinjau dari lintas disiplin ilmu yang berafiliasi dengan masalah kesehatan.

Misalnya disiplin ilmu ekonomi, sosiatri, ataupun latar belakang sosial budaya masyarakat tiap-tiap daerah.
Logika Ekonomi Disiplin ilmu ekonomi untuk mengetahui tingkat kesejahteraan masyarakat. Semakin sejahtera masyarakat, maka kesadaran pola hidup bersih dan kesehatan lingkungan juga semakin tinggi.

Sebaliknya jika kesehatan masyarakat kurang terjamin, maka tingkat kesadaran tentang kesehatan pasti berkurang. Hal ini terjadi karena logika masyarakat ekonomi lemah selalu menempatkan skala prioritas bagaimana  mencari makan, dan besok bisa makan atau tidak.

Mereka tidak sampai berfikir bagaimana memenuhi kebutuhan kesehatannya dengan kondisi yang serbakekurangan. Intinya, antara kesehatan dan kesejahteraan menjadi siklus yang saling berkait dan pasti saling berpengaruh satu dan lainnya.

Perwujudan kesehatan masyarakat akan tercapai bila kajian dasar yang dilakukan tidak parsial, tidak hanya mewujudkan masyarakat yang sehat secara jasmani, tetapi sehat rohani dan sosialnya.

Hal ini terkadang kurang menjadi perhatian, timbulnya penyakit sosial masyarakat dikotakkan pada aspek yang berbeda. Padahal hal tersebut saling berkait, dan bila pola hidup dan perilaku keterbelakangan sosial suatu masyarakat tidak ditangani dengan serius maka akan menular pada penyakit fisik. Dalam persoalan kesehatan dan kesejahteraan, yang tak kalah penting adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dengan sentra utama adalah bidang pendidikan.

Hal ini jika Kendal ingin meningkatkan  daya saing SDM di era globalisasi. Komitmen tersebut perlu diwujudkan dalam APBD sebagai sumber dana bagi pelaksanaan program kesehatan yang tepat sasaran, dan terserap dengan maksimal.

Kesehatan rakyat menjadi prioritas, karena merupakan salah satu aspek terpenting dalam proses pembangunan

Kendal. Pastikan, kesehatan saat ini menjadi kebutuhan primer masyarakat yang harus terpenuhi, dan itu merupakan fundamen dasar bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan primer lainnya.

Masyarakat akan bisa memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan, jika memiliki tubuh yang sehat untuk bekerja maksimal.

Sebaliknya, jika kebutuhan kesehatan kurang terpenuhi, maka kualitas hidup masyarakat akan terpengaruh.
Hingga saat ini permasalahan yang sangat terlihat dalam pembangunan di bidang kesehatan Kabupaten Kendal adalah tingkat kesejahteraan masyarakat yang kurang merata.

Sementara manajemen struktural pemda juga kurang tertata, sarana dan prasarana kesehatan tidak memadai, SDM kader kesehatan belum terpenuhi, dan partisipasi masyarakat kurang dilibatkan. (10)

— Dokter Hj Widya Kandi Susanti MM, anggota DPRD Kendal
Wacana Suara Merdeka 14 Januari 2010