17 November 2009

» Home » Kedaulatan Rakyat » Industri (Kerajinan) Rakyat ; Memperkuat Sinergi Produksi dan Pasar Kerajinan

Industri (Kerajinan) Rakyat ; Memperkuat Sinergi Produksi dan Pasar Kerajinan

Adalah kenyataan bahwa industri (kerajinan) rakyat, merupakan salah satu pilar ekonomi rakyat di Kabupaten Bantul. Mengapa demikian? Pertama, karena industri kerajinan (rakyat), memberikan nilai tambah bagi gerak maju pariwisata. Ragam kerajinan, dengan keunikan khas daerah, menjadi daya tarik tersendiri, yang ikut mendongkrak angka kunjungan wisata. Kedua, karEna industri kerajinan (rakyat), ikut memberikan sumbangan yang signifikan dalam memperluas lapangan kerja, dan dengan sendirinya menjadi kekuatan yang mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dari statistik ketenagakerjaan, sekitar delapan belas persen rakyat Bantul, menggantungkan hidupnya dari gerak maju industri kerajinan. Oleh sebab itulah, Pemerintah Kabupaten Bantul terus berikhtiar memperkuat kinerja sektor kerajinan, karena perbaikan kesejahteraan perajin, berarti perbaikan kualitas hidup lebih dari delapan belas persen rakyat Bantul.


Produktivitas
Sebagai bangsa merdeka, kita tentu saja memiliki cita-cita luhur untuk mentransformasikan kehidupan rakyat, menjadi lebih baik dan lebih bermakna. Kemerdekaan bangsa, seharusnya bermakna luas, dan tidak sekadar sebagai kemerdekaan politik, melainkan juga ekonomi dan budaya. Tidak mungkin kita menjadi merdeka apabila di bidang ekonomi, kita masih bergantung pada bangsa lain, atau bahkan sekadar menjadi pasar dari produk bangsa lain. Oleh sebab itulah, salah satu derivasi utama dari kemerdekaan adalah bagaimana mempertemukan antara kekuatan produktif bangsa dengan seluruh sumber daya yang ada, sehingga dari sana terbangun suatu produktivitas nasional yang mampu membawa rakyat dalam hidup yang lebih baik dan lebih mulia.

Pada titik inilah kita membutuhkan suatu strategi ekonomi yang mampu menggerakkan peningkatan produksi yang berimpit dengan peningkatan kesejahteraan rakyat. Dalam konteks industri kerajinan (rakyat), tantangan yang ada, memang jauh lebih kompleks. Mengapa dikatakan demikian? Hal ini disebabkan karena industri yang berbasis pada kekuatan rakyat, pada dasarnya adalah himpunan dari rumah-rumah produksi dalam skala rumahan, yang jauh dari sentuhan teknologi, baik teknologi produksi, desain, manajemen ataupun transaksi. Pada satu sisi, industri rakyat, memiliki kekuatan yang sangat hebat, terutama jika dilihat dari segi kreativitas, daya hidup dan keberanian untuk menembus risiko. Namun, pada sisi yang lain, industri rakyat, kerapkali terbata-bata ketika berhadapan dengan logika pasar global. Tanpa sentuhan pemberdayaan, proteksi dan subsidi, maka yang “kecil” akan mudah digeser oleh yang besar, atau bahkan dihilangkan. Dalam kondisi demikian, produktivitas pastilah tidak berimpit dengan peningkatan kesejahteraan rakyat.

Pasar Berkualitas
Tantangan strategis dalam membangun suatu produktivitas yang berkualitas, yakni produktivitas yang meningkatkan kesejahteraan rakyat, adalah bagaimana mendekatkan antara produsen (perajin) dengan konsumen. Hal ini, memang bukan pekerjaan mudah, mengingat jaring-jaring pasar telah terbentuk dan mewujud sebagai suatu jaringan pasar yang kurang ramah dengan industri kerajinan rakyat. Ketika ada upaya mendekatkan produsen dan konsumen, dapat dipastikan akan ada upaya yang menghambat gerak majunya dan tentu pula ada yang mendukung. Pemerintah Kabupaten Bantul dalam hal ini berusaha mendekatkan produsen dan konsumen, bentuk pengadaan Pasar Seni Gabusan (PSG). Kita menyadari bahwa keberadaan PSG bukanlah akhir dari perjuangan memperkuat posisi tawar perajin, melainkan awal dari jalan panjang yang harus dilalui bersama, untuk membangun suatu pasar yang berkualitas.

Pasar berkualitas adalah pasar yang mampu meningkatkan transaksi sehat, yakni transaksi yang memberdayakan, memperkuat dan meningkatkan pendapatan perajin, serta pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan perajin. Tentu saja suatu pasar berkualitas membutuhkan daya dukung infrastruktur yang memadai, baik infrastruktur yang menopang produksi dengan standar mutu, transaksi berskala ekspor dan promosi. Pasar jenis ini hanya mungkin dibangun oleh big capital, dan tidak mungkin dibangun oleh industri kerajinan rakyat. Di sinilah sebenarnya peran strategis yang hendak dimainkan oleh PSG. Sebagai “pasar”, PSG tidak saja sebagai tempat transaksi berjalan, melainkan juga memainkan peran promotif, mediasi, dan sekaligus pemberdayaan. Produk-produk perajin kecil yang selama ini tidak dapat mengakses pasar global, atau tidak mampu mengakses ruang-ruang pamer yang berkualitas, diharapkan dapat “didongkrak” dan pada akhirnya dapat menjadi komoditi yang membawa keuntungan bagi rakyat.

Penutup
Pembangunan suatu pasar berkualitas, tentu tidak bisa dilakukan “semalam”. Dibutuhkan waktu, ketekunan, kerja keras dan kontinuitas, agar kondisi yang dimaksud dapat dicapai. Diakui pula bahwa usaha yang dilakukan masih jauh dari memadai, terutama jika dikaitkan ketatnya persaingan usaha. Oleh sebab itulah, kerja sama dengan semua pihak amat dibutuhkan, terutama berkait dengan perluasan akses dalam permodalan, teknologi, dan pasar.
Pada sisi yang lain, kita berharap bangkit kesadaran baru di kalangan perajin, terutama untuk meningkatkan etos produksi, terus berkreasi dan menciptakan produk berkualitas, dan membangun kemandirian. Saling sinergi, antara rakyat (perajin), pasar berkualitas dan pemerintah, tentu saja akan mampu membangun industri kerajinan rakyat, yang berciri gerak tumbuh berimpit antara produktivitas dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Menguatnya industri kerajinan (rakyat) merupakan jalan bagi perbaikan kualitas hidup rakyat dan kejayaan bangsa di masa depan. q - k . (1395-2009).

*) Drs HM Idham Samawi, Bupati Bantul. Tulisan ini hasil kerja sama
Pasar Seni Gabusan dengan KR.

Opini Publik Kedaulatan Rakyat-Selasa 17 Nopember 2009