28 Mei 2010

» Home » Suara Merdeka » Modal Efektif Lapangan Golf Kudus

Modal Efektif Lapangan Golf Kudus

JUMLAH pengusaha di Kudus makin banyak. Dari pengusaha industri rumah yang tersebar di tiap desa hingga pengusaha industri besar berkelas nasional dan internasional.

Mereka setiap hari sibuk mengelola usahanya masing-masing.  Sebagai manusia, mereka juga perlu berolahraga yang tidak sekadar olahraga melainkan juga untuk berinteraksi terkait dengan kepentingan sosial dan ekonomi (bisnis usaha).

Data empiris banyak menjelaskan bahwa lapangan golf sering menjadi tempat bertemunya sejumlah pengusaha dan pejabat untuk berolahraga sambil diskusi berbagai hal terkait dengan pengembangan bisnis mereka.

Karena itu, hotel mewah di banyak kota besar dilengkapi dengan lapangan golf. Biasanya, hotel yang dilengkapi lapangan golf selalu menjadi tempat favorit bagi pengusaha dan pejabat untuk menikmati akhir pekan ataupun masa-masa liburan panjang.


Berdasarkan sedikit gambaran itu, Pemkab Kudus selayaknya segera membangun lapangan golf. Kenapa harus lapangan golf? Jawabannya sederhana: bahwa golf merupakan olahraga yang selama ini bercitra elitis dan mewah yang hanya layak dinikmati oleh kalangan elite atau kalangan pengusaha dan penguasa.

Dengan citranya yang elitis, lapangan golf di suatu daerah selalu menjadi citra kemajuan yang dicapainya. Citra maju ini sangat penting bagi Kudus ke depan setelah berkembang menjadi daerah industri. Sebaliknya akan terasa kurang maju jika Kudus tetap dibiarkan tidak punya lapangan golf, sehingga pengusaha daerah itu terpaksa keluar kota setiap ingin bermain golf.

Layak disepakati bahwa sebagai daerah industri Kudus harus di-setting secara modern sesuai dengan tuntutan globalisasi. Dari catatan yang ada, semakin banyak tamu hotel di Kudus dari kalangan pengusaha ataupun investor. Mereka tentu akan merasa lebih betah dan senang di Kudus jika selalu mudah bertemu dengan kalangan pengusaha lokal di lapangan golf.

Dengan demikian, Pemkab Kudus perlu segera membangun lapangan golf sebagai bagian dari pembangunan daerah agar bercitra makin maju. Membangun lapangan golf memang membutuhkan anggaran cukup besar, maka hal itu harus dipandang sebagai instrumen investasi jangka panjang bagi daerah. Oleh karena itu, jajaran legislatif yang notabene sebagai penentu anggaran pembangunan daerah harus mendukung sepenuhnya.

Jika diprediksi dengan cermat, anggaran besar untuk membangun lapangan golf bisa menjadi modal yang efektif untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat. Logikanya, jika makin banyak kalangan investor dan pengusaha dari daerah lain masuk ke Kudus maka lapangan kerja dan lapangan usaha akan semakin luas.

Ke depan, mau tidak mau, Kudus memang akan berubah menjadi pusat bisnis, mengingat posisinya berada di tengah-tengah jalur pantura yang selalu padat sepanjang hari. Karena itulah, sejak era reformasi jumlah investasi dan badan usaha meningkat tajam. Kini hampir semua sudut kota telah berubah menjadi ajang bisnis.
Lereng Muria Jika lapangan golf bisa segera dibangun di Kudus, letaknya yang paling ideal adalah di sekitar lereng Gunung Muria. Kini masih banyak lahan terbuka yang bisa disulap menjadi lapangan golf dengan udara yang sejuk segar sepanjang hari. Misalnya di Kecamatan Gebog, Dawe, Bae, dan Jekulo masih banyak lahan yang sangat ideal untuk lapangan golf.

Layak juga diungkapkan, bahwa di lereng Gunung Muria juga banyak terdapat sungai-sungai kecil dengan air yang jernih. Maka akan sangat indah jika ada lapangan golf di lereng gunung yang dibelah oleh aliran sungai berair jernih.

Suatu ketika, jika Kudus sudah memiliki lapangan golf, bukan tidak mungkin bisa dijadikan ajang kompetisi tingkat lokal sampai tingkat internasional. Ini tentu bukan utopia, jika semua elite politik di Kudus yang notabene pengelola daerah bisa bersikap proaktif dalam menyongsong masa depan yang gemilang.

Lahan untuk lapangan golf bagi Kudus justru akan sangat produktif dibanding untuk pertanian ataupun berkebunan. Tingkat produktivitasnya bisa diukur dari banyaknya kaum pengusaha di Kudus yang akan senang memanfaatkannya bermain golf sambil berbisnis.

Nilai produktivitas lapangan golf bagi Kudus tentu akan memperkaya sumber pendapatan asli daerah yang implikasinya sangat luas untuk makin mengembangkan industri dan juga untuk mengantarkan menjadi daerah yang lebih maju. (10)

— Doktor Asmadji As Muchtar, Koordinator Forum Multi-Studies, tinggal di Kudus
Wacana Suara Merdeka 29 Mei 2010