MESKI atau justru kerap berseteru seperti Tom & Jerry, sebenarnya Amien Rais memiliki kesamaan dengan Gus Dur. Keduanya sama-sama gemar mengutarakan komentar.
Komentar mereka kerap kontroversial, memancing pro dan kontra, sehingga selalu menarik disimak! Sayang Gus Dur sudah meninggalkan dunia fana sehingga dalam hal kinerja Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket Kasus Bank Century, kita hanya bisa mendengar komentar Amien Rais. Mantan Ketua MPR yang mengangkat tapi kemudian melengserkan Gus Dur dari tahta kepresidenan itu memberi komentar mengenai kinerja Pansus Century secara sangat menarik.
Komentarnya bukan secara politis, ekonomis, perbankan ataupun akuntansi melainkan lebih secara alegoris teologis. Menurut sang pendiri dan mantan Ketua Umum DPP PAN itu, proses panjang yang sedang dijalani pansus saat ini bagaikan kisah Nabi Isa yang menemukan sekelompok orang yang sedang merajam seorang pezina.
”Ada satu kisah bahwa Nabi Isa pernah berjalan di satu kampung dan melihat ada warga yang akan dirajam karena melakukan zina. Nah, Nabi Isa pun langsung berkata bahwa yang boleh merajam adalah orang yang tidak pernah berzina. Dan ternyata, satu kampung itu adalah pendosa semua sehingga akhirnya orang itu bebas,” ujar sang mantan Ketua Umum Muhammadiyah itu. Kisah yang sama juga termuat di Alkitab Nasrani.
Hanya beda dalam hal nama, Nabi Isa disebut sebagai Yesus Kristus. Kasus yang dihadapkan ke Yesus Kristus adalah seorang perempuan yang akan dirajam akibat dituduh pezina, sementara sabda Yesus Kristus yang tersurat di Alkitab ( Yahya 8:7 ) adalah, “Yang tidak pernah berdosa silakan melempar batu pertama,” Komentar Amien Rais yang menyamakan kisah Pansus Century dengan salah satu kisah Nabi Isa itu sangat menarik karena potensial memicu beraneka ragam tafsir.
Di satu sisi menyamakan kinerja Pansus Century dengan kisah Nabi Isa menghadapi kasus pezina yang akan dirajam bisa ditafsirkan sebagai sebuah nasihat. Nasihat agar pansus bisa memberikan hasil kesimpulan akhirnya sesuai data dan fakta yang ada sebagaimana adanya dosa-dosa pelanggaran saat tahapan merger, fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP), penyertaan modal sementara (PMS), penyaluran dana ke penerima fiktif, dan berbagai dosa perbankan lainnya.
Namun, di sisi lain bisa juga ditafsirkan sebagai sindiran bahwa kinerja Pansus Century mirip dengan kinerja sekelompok orang yang pernah berzina sedang mempansus orang-orang yang pernah berzina. Di sisi lain bisa juga ditafsirkan sebagai suatu cemooh pesimistis bahwa Pansus Century sebenarnya mubazir belaka. Mubazir lantaran para pelaku permasalahan Bank Century yang dipermasalahkan, akhirnya pasti bebas seperti warga yang akan dirajam.
Bebas karena mereka yang menuduh adanya dosa pada kasus Bank Century sebenarnya juga pernah melakukan dosa yang sama melalui kasus lain. Terlepas dari beragam tafsir terhadap penyamaan Pansus Century dengan kisah tersebut, dalam satu hal Amien Rais memang benar yaitu ada yang keliru dalam hal kasus Pansus Century.
Suatu masalah perbankan dipaksakan untuk didiagnosis melalui jalur dan cara politis dengan tambahan beban emosional yang sangat parah memorakporandakan objektivitas. Sama kelirunya dengan upaya mengukur suhu badan seorang pasien sedang demam dengan barometer, apalagi takometer.(*)
Opini Okezone 20 November 2010
20 Februari 2010
Amien Rais, Pansus, dan Kisah Nabi Isa
Thank You!